Rabu, 23 Februari 2011

Promosi Kampung Halamanku, Boyolali



Boyolali adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang terkenal sebagai salah satu kota penghasil susu di Indonesia. Baru-baru ini, nama Boyolali sering muncul di Televisi karena menjadi salah satu daerah korban letusan Gunung Merapi. Keberadaan Gunung Merapi memang memberikan berbagai dampak bagi Boyolali, di salah satu sisi keberadaannya menjadikan Boyolali sebagai daerah pertanian yang subur dengan salah satu komoditas utama tembakau. tak hanya itu, wilayahnya pun menjadi sangat layak untuk peternakan sapi perah sehingga tak heran Kabupaten ini mendapat sebutan Kota Susu. Namun, di sisi lain keberdaan Gunung Merapi bak menjadi buah simalakama bagi warga. Ancaman letusannya menjadi sangat mengerikan, seperti yang terjadi sepanjang bulan Desember 2010 kemarin.
Jika Anda penasaran dengan kota kecil yang memiliki slogan 'Boyolali Tersenyum' ini, Anda bisa segera berkunjung ke Boyolali. Berbagai objek wisata menarik bisa Anda kunjungi. Berikut report-nya:

  • Ketep Pas: Disini Anda dapat mengunjungi Volcano Center yang menjadi pusat pemantauan aktifitas Gunung Merapi. Beberapa fasilitas yang ditawarkan antara lain teater untuk pemutaran film letusan Gunung Merapi dan Teropong untuk pemantauan  Merapi secara langsung. Lokasi ini juga merupakan jalur tembus yang terhubung langsung dengan Kota Salatiga dan Magelang. Secara resmi jalur tersebut diresmikan Presiden Megawati dan diseri nama SSB (Solo, Selo, Borobudur)
  • Taman Air Tlatar: Merupakan obyek wisata pemandian air yang dilengkapi dengan fasilitas spa ikan, pemancingan ikan, dan lapangan golf. Anda dapat menikmati wisata keluarga di tempat ini. Lokasinya yang masih sangat asri dengan berbagai pilihan warung santap ikan menambah daya tarik lokasi wisata ini.

Belajar Hidup...

Setiap orang dapat memberikan pemahaman masing-masing terhadap hidup. Ada yang berorientasi uang, jabatan, kekayaan, agama, dan mungkin masih banyak lagi. Memang tak salah memberikan makna hidup dengan berbagai terjemahan karena hal itulah yang akan menjadi motivasi sekaligus cerminan siapa diri kita.
Akankah lebih bijak jika kita mengartikan hidup sebagai proses belajar. Tuhan menciptakan manusia ke dunia tidak dalam keadaan cerdas, tetapi Tuhan membekali umatnya dengan akal pikiran yang selayaknya dapat digunakan untuk meningkatkan segala kemampuan dalam dirinya. Bukankah memang dari lahir manusia sudah diajarkan belajar? Tengoklah ketika seorang bayi terlahir ke muka bumi ini. Ia memulai kehidupannya dengan belajar. Belajar membuka mata dan melihat dunia, belajar mendengar apa yang ada di sekitarnya, dan tentunya belajar mengkomunikasikan apa yang ia rasakan dengan menangis. Bahkan sampai ketika manusia sudah dewasa, setiap kejadian dalam hidupnya sesungguhnya adalah proses belajar.
Tentunya untuk menyelami hidup ini tak bisa jika hanya memaknai proses belajar secara eksplisit. Belajar tidak hanya membaca buku ataupun menghapal deretan kalimat, tetapi lebih berfokus pada proses untuk meningkatkan segala kemampuan yang ada pada diri kita. Selama hidup manusia memang harus terus belajar. Belajar untuk mengetahui apa yang belum ia ketahui, belajar untuk memahami apa yang sudah ia ketahui, dan tentunya belajar memperbaiki segala sesuatu yang belum dapat ia lakukan dengan benar.
Proses belajar ini pun harus selalu diimbangi dengan sabar, ikhlas, dan syukur. Segala sesuatu di kehidupan ini bisa kita pelajari. Sebut saja seseorang yang terlahir cacat tanpa memiliki jari. Awalnya ia pasti akan sangat frustasi dengan keadaannya dan menganggap Tuhan tidak adil. Tetapi ketika ia sadar bahwa hidup ini adalah proses belajar, ia akan mencoba belajar untuk sabar, belajar untuk ikhlas, dan belajar untuk tetap bersyukur. Hal itu bisa menjadi motivasi bagi dirinya dan membangkitkan semangat hidupnya. Mulailah ia belajar menguasai kedua tangan tanpa jarinya, mengendalikannya, dan menggunakannya. Terus mencoba, hingga akhirnya ia pun sanggup memegang barang-barang yang ia inginkan, bahkan adakalanya justru jadi lebih hebat dari seseorang yang terlahir normal. Kisah seperti ini pasti sudah sangat sering kita dengar. Semua bisa terjadi karena ia mau terus belajar.
Ketika seseorang sudah mampu memaknai hidup ini sebagai proses belajar, maka secara otomatis ia akan terus berusaha mendapatkan hasil dari setiap apa yang ia lakukan. Tidak hanya hasil secara kasat mata, tetapi segala sesuatu yang membuatnya bernilai lebih. Tak cukup jika kita hanya puas dengan apa yang telah kita kuasai, untuk hal apapun. Belajar dan terus belajar, dengan harapan setiap detik dari perjalanan hidup yang kita lalui akan menajdikan kita semakin pintar menjalani hidup. Hingga ketika kita telah sampai pada titik akhir perjalanan hidup kita, kita telah berada pada posisi puncak kecerdasan kita. Puncak dimana kita telah mampu melakukan usaha terbaik untuk setiap apa yang kita kerjakan, puncak dimana kita telah dapat meminimalisir kesalahan yang kita lakukan dalam hidup. semua hanya bisa dilakukan dengan belajar.
Sesungguhnya segala sesuatu tidak akan pernah jadi sempurna kecuali Tuhan, tetapi kita bisa terus belajar untuk mendekati sempurna.